Saturday, December 27, 2014

Objek Wisata Gunung Cimanggu Bandung


Salah satu objek wisata yang ada di Ciwidey Bandung adalah Taman Wisata Cimanggu. Taman wisata ini sangatlah menyejukkan dengan keasrian alamnya yang masih terjaga dan segar. sebelumnya, akan saya jelaskan dulu tentang Ciwidey dan Bandung.


Bandung memang memiliki banyak sekali pilihan objek wisata yang bisa anda temukan dan salah satunya ada di Ciwidey ini. ciwidey yang dikenal sebagai tempat yang memiliki suasana yang dingin, sejuk dan segar ini juga masih memiliki berbagai objek wisata alam yang bisa anda pilih seperti Kebun Strawberry Petik Sendiri, lalu ada juga berbagai tempat makan yang unggul dalam sajian Sunda nya yang menarik. Dan salah satu objek wisata yang ada di Ciwidey ini adalah Taman Wisata Alam Cimanggu.



Taman Wisata Alam Cimanggu ini terlihat begitu sejuk, asri dengan berbagai macam pepohonan tropisnya yang rimbun dan menyegarkan. Anda bisa berjalan jalan santai sambil menikmati keindahan alam dan suasananya yang menenangkan. Kawasan ini memiliki daratan yang agak bergelombang.


Yang paling terkenal dari Cimanggu adalah wisata pemandian air panasnya yang benar benar membuat tubuh menjadi hangat di tengah udara yang sejuk dingin seperti itu. berada di dataran yang tinggi memang akan membuat anda sedikit kedinginan bahkan benar benar membuat tubuh anda menggigil. Sehingga, berendam diri di pemandian air panas merupakan pilihan yang paling tepat dan cocok untuk anda lakukan bersama rombongan liburan anda yaitu keluarga atau teman teman anda untuk menghangatkan badan sambil bersantai dan merehatkan diri sejenak dari perjalanan yang anda tempuh sampai ke Ciwidey atau Cimanggu.



Harga tiket masuk ke pemandian air panas ini terbilang murah, atau bahkan bisa dibilang sangat murah yaitu 5.500 rupiah saja, anda sudah bisa menikmati hangatnya air panas di tempat berendam ini dengan suasana dingin yang akan membuat tubuh anda hangat dan nyaman.




Selain itu juga tersedia beberapa cottage yang bisa anda pilih untuk beristirahat antara lain adalah Eucalyptus Cottage yang berharga 500.000 untuk weekday dan 550.000 untuk weekend, dengan fasilitas 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, SPA air panas, dapur, ruang tamu. dan masih banyak cottage lainnya yang berkisar antara 200.000 rupiah hingga 450.000 rupiah untuk memfasilitasi liburan anda sehingga menyenangkan dan tidak perlu biaya yang mahal.

Thursday, October 2, 2014

Objek Wisata Kawah Putih Bandung

Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang paling terkenal. Berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung, Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.
Lihat Juga : Objek Wisata The Lodge Maribaya Bandung


Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan Kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal.
 

Kawah Putih yang beralamat di Jalan Raya Soreang Ciwidey KM 25 berlokasi tidak jauh dari tempat wisata Situ Patenggang dan dapat dicapai dengan mudah bila Anda membawa kendaraan pribadi karena terdapat banyak penunjuk jalan. Dari Jakarta, Anda hanya perlu menggunakan jalur tol Cipularang dan keluar melalui pintu tol Kopo. Dari sana Anda harus menuju ke Soreang dan berkendara ke bagian selatan Ciwidey.
 

Bila menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik angkot dari terminal Leuwi Panjang yang menuju ke terminal Ciwidey. Dari terminal Ciwidey, Anda dapat menggunakan angkot yang menuju Situ Patenggang dan turun di depan gerbang Kawah Putih.
Karena telah dikembangkan sebagai kawasan wisata, Kawah Putih mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu:
 

  • 1. Area parkir yang luas
  • 2. Mushola
  • 3. Transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah
  • 4. Pusat informasi
  • 5. Restoran dan warung makanan
  • 6. Toilet

Harga tiket masuk Kawah Putih pada hari biasa dan hari libur serta akhir pekan adalah sama yaitu 15.000 Rupiah per orang, sedangkan untuk tarif kendaraan adalah sebagai berikut:
  • Parkir atas (mobil) : 150.000 Rupiah
  • Parkir atas (motor) : 35.000 Rupiah
  • Ontang-anting : 13.000 Rupiah
  • Parkir bawah (mobil) : 6.000 Rupiah
  • Parkir bawah (motor) : 5.000 Rupiah
  • Parkir bawah (bus) : 25.000 Rupiah
Yang dimaksud dengan parkir atas adalah membawa kendaraan Anda sampai dengan lokasi kawah, bus tidak dapat parkir di atas. Maksud dari parkir bawah adalah memarkir kendaraan Anda di gerbang masuk kemudian Anda dapat naik ontang-anting untuk menuju kawah.

Apa itu ontang-anting? Ontang-anting berasal dari bahasa Sunda yang berarti ‘mondar mandir’ dan merupakan sebutan bagi kendaraan khas Kawah Putih Ciwidey. Kendaraan ini berupa mini bus yang telah dimodifikasi menjadi terbuka dan dilengkapi dengan pengaman. Kapasitas maksimal untuk 1 ontang-anting adalah 12 orang, namun jangan kuatir tidak kebagian tempat karena ada banyak ontang anting beroperasi di kawasan ini. 


Demikian postingan tentang Objek Wisata Kawah Putih Bandung, untuk info lebih lanjut kunjungi aja kawah putihnya.

Thursday, September 25, 2014

Situs Karangkamulyan Ciamis

Situs Karangkamulyan merupakan situs dari masa Hindu-Buddha dengan koordinat 7°20,84'S 108°29,376'E. Diperkirakan situs ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Galuh. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Komplek situs berupa hutan yang luasnya 25,5 hektar berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Ciamis – Banjar. Batas situs di sebelah utara adalah jalan raya, sebelah timur Sungai Cimuntur, selatan Sungai Citanduy, dan barat rest area. Kapan situs ini ditemukan tidak diketahui secara pasti. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa sejak sekitar tahun 1700 komplek ini sudah sering dikunjungi untuk berbagai maksud. Namun demikian inventarisasi benda-benda purbakala yang dilakukan oleh N.J. Krom pada tahun 1914 tidak menyebutkan adanya komplek Karangkamulyan. Komplek situs Karangkamulyan sekarang merupakan objek wisata budaya yang sudah tertata rapi. Gerbang masuk utama terdapat di bagian barat. Pada bagian ini tersedia lahan parkir yang cukup luas dilengkapi fasilitas warung makanan yang berjajar rapi di bagian timur halaman parkir. Di sebelah selatan halaman parkir masih terdapat halaman cukup luas yang pada bagian barat berdiri fasilitas masjid yang cukup megah. Untuk memasuki komplek Karangkamulyan melalui pintu masuk yang terdapat di sisi timur halaman belakang tempat parkir. Dengan melalui jalan tanah yang terpelihara bersih beberapa situs dengan mudah dan nyaman dapat dijangkau. Di dalam komplek situs tersebut terdapat beberapa objek. 

a) Pangcalikan Pertama kali yang dijumpai dari pintu masuk situs ke arah timur yaitu Situs Pangcalikan. Situs ini berupa lahan yang telah diberi pagar besi. Situs Pangcalikan terdiri tiga halaman masing-masing dibatasi susunan batu dengan ketinggian sekitar 1 m lebar 0,35 m. Halaman pertama terletak di sebelah selatan. Halaman kedua terdapat di sebelah utara halaman pertama. Selanjutnya halaman ketiga terdapat di sebelah utara halaman kedua. Pada halaman ketiga ini terdapat bangunan cungkup tanpa dinding tetapi diselubungi vitrage putih. Tinggalan yang ada berupa batu putih tufaan berukuran 92 x 92 cm dengan tinggi keseluruhan 48 cm. Batu ini oleh masyarakat disebut pangcalikan. Di sebelah selatan batu ini berjajar tiga buah batu datar dari bahan andesitik. Di sebelah barat daya batu pangcalikan terdapat sekumpulan batu satu diantaranya berbentuk bulat panjang. 
b) Sipatahunan, Sanghyang Bedil dan Panyabungan Hayam Melalui jalan tanah ke arah timur terdapat simpang empat. Simpang empat ini ke arah utara menuju Sipatahunan dan ke arah selatan menuju Situs Sanghyang Bedil dan Panyabungan Hayam. Sipatahunan adalah salah satu bagian tepian Citanduy yang landai. Di sini tidak terdapat objek arkeologi. Situs Sanghyang Bedil berupa bangunan susunan batu berbentuk segi empat. Pada sisi selatan terdapat celah tembok sebagai jalan masuk. Di tengah lahan terdapat 2 batu panjang dalam keadaan patah. Sebuah batu dalam posisi tegak dan yang satunya lagi roboh. Batu yang roboh ini disebut Sanghyang Bedil karena bentuknya mirip senapan (bedil). Di sebelah selatan Situs Sanghyang Bedil terdapat lahan yang disebut Panyabungan Hayam. Halaman ini berbentuk melingkar yang di tengahnya terdapat pohon bungur. Pada sisi utara terdapat tatanan batu. 
c) Lambang Peribadatan Menyusuri jalan tanah ke arah utara kemudian berbelok ke timur akan dijumpai batu Lambang Peribadatan. Batu ini berada pada halaman yang dibatasi susunan batu berbentuk bujur sangkar. Jalan masuk berada di sisi timur. Di tengah halaman terdapat batu berdiri berbentuk segi empat panjang, dikelilingi susunan batu bulat. Batu berdiri tersebut dahulu (tahun 1960-an) ditemukan di sebelah utara lokasi sekarang pada jarak sekitar 10 m. Dengan berbagai pertimbangan kemudian didirikan di lokasi sekarang dan dibuatkan pagar dari susunan batu sebagaimana objek yang lain. 
d) Cikahuripan Menyusuri jalan tanah ke arah timur akan sampai di Cikahuripan. Cikahuripan merupakan pertemuan dua sungai kecil yang bernama Citeguh dan Cirahayu. Kondisi Cikahuripan yang ada sekarang merupakan tempat mandi untuk keperluan tertentu. Bangunan yang ada merupakan bangunan baru dengan dilengkapi berbagai fasilitas misalnya tempat sholat. 
e) Panyandaan dan Makam Sri Bhagawat Pohaci Ke arah timur dari Cikahuripan terdapat susunan batu berbentuk persegi yang menyerupai tembok batu. Pada sisi timur terdapat celah sebagai jalan masuk. Di tengah struktur batu keliling terdapat batu berdiri dan batu datar berbentuk segitiga yang dikelilingi susunan batu kecil. Situs ini disebut Panyandaan. Di depan Situs Panyandaan terdapat tiga buah batu berdiri yang salah satunya dalam posisi condong. Di sekitar batu berdiri ini terdapat sebaran batu-batu bulat. Objek ini dipercaya sebagai makam Sri Bhagawat Pohaci. 
f) Pamangkonan Situs Pamangkonan terletak jauh di sebelah selatan Situs Panyandaan atau di sebelah timur Situs Pangcalikan. Objek berupa susunan batu berbentuk persegi. Pada sisi timur terdapat celah sebagai jalan masuk. Di tengah objek terdapat susunan batu-batu bulat mengelilingi salah satu batu. Batu ini juga disebut Sanghyang Inditinditan dahulu ditemukan di Sungai Citanduy. 
g) Makam Adipati Panaekan Jalan dari Pamangkonan ke arah tenggara terdapat makam Adipati Panaekan. Objek yang ada berupa tatanan batu bersusun melingkar. Di tengah susunan batu tersebut terdapat makam. Adipati Panaekan adalah tokoh yang menurunkan bupati pertama Ciamis. 
h) Fetur Parit dan Benteng Selain beberapa objek sebagaimana disebutkan terdahulu, di komplek Karangkamulyan terdapat fetur parit. Parit ini dijumpai di sebelah barat halaman parkir dan di sekeliling situs inti. Jejak parit kuna di sebelah barat halaman parkir tepatnya terletak pada batas situs sekarang dengan kawasan rest area. Parit tersebut membujur utara-selatan menghubungkan antara Sungai Citanduy dengan Sungai Cimuntur. Keadaan parit di sebelah selatan jalan raya sudah tidak begitu tampak. Sedangkan di sebelah utara jalan raya masih jelas keadaannya. Lebar parit yang ada sekitar 10 m dengan kedalaman sekitar 2 m.     Situs Karangkamulyan (Zona I), dikelilingi oleh parit kuna yang memiliki lebar bervariasi 0,5-1,5 meter, sebagian tertutup oleh semak. Pada sisi luar parit di sebelah terdapat gundukan tanah membentuk benteng membujur utara-selatan, dengan tinggi sekitar 2 m dengan lebar bervariasi antara 3 hingga 4 m. Dilihat dari jejak-jejak yang ada, benteng ini juga berlanjut hingga tepi Sungai Cimuntur. Berdasarkan temuan keramik asing menunjukkan berasal dari sekitar abad ke-10 – 17. Peninggalan di situs Karangkamulyan dihubungkan dengan legenda Ciung Wanara. Disebutkan ketika Prabu Adimulya Permanadikusuma memerintah Galuh, berkehendak untuk menjalani hidup sebagai pertapa. Untuk mewujudkan keinginan itu, pemerintahan Galuh diserahkan kepada Prabu Bondan Sarati. Prabu Adimulya Permanadikusuma memulai kehidupan sebagai pertapa bergelar Pandita Ajar Sukaresi. Galuh di bawah pemerintahan Prabu Bondan Sarati tidak lagi makmur. Rakyat sangat menderita karena raja memerintah dengan sewenang-wenang. Diam-diam raja ingin melenyapkan Pandita Ajar Sukaresi. Di pertapaan, Ajar Sukaresi terus menerus melatih kesktian. Hingga akhirnya kesaktian Ajar Sukaresi terkenal di mana-mana. Melihat keadaan seperti ini Bondan Sarati tidak merasa senang tetapi merasa sebaliknya. Dengan dalih ingin mengetahui kesaktian Ajar Sukaresi, Bondan Sarati meminta kepada Ajar Sukaresi untuk menebak isi kandungan Dewi Naganingrum, istri Ajar Sukaresi, yang sebenarnya tidak mengandung. Ajar Sukaresi tahu bahwa Dewi Naganingrum tidak mengandung, namun ia mengatakan bahwa Dewi Naganingrum mengandung bayi laki-laki yang kelak akan menyaingi Bondan Sarati. Bondan Sarati gusar dan memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Ajar Sukaresi. Tidak ada prajurit yang berhasil membunuhnya bahkan selalu mendapat celaka. Kandungan Dewi Naganingrum semakin terlihat. Bondan Sarati semakin gusar. Untuk mencegah ramalan Ajar Sukaresi, Dewi Naganingrum dibuang di hutan. Raja berpesan kepada Paman Lengser jika Dewi Naganingrum benar-benar melahirkan bayi laki-laki maka bayi itu harus dibunuh. Ketika saatnya tiba Dewi Naganingrum benar melahirkan bayi laki-laki. Paman Lengser tidak tega membunuhnya. Bayi itu kemudian dimasukkan ke dalam peti dengan dibekali telur dan keris kemudian dihanyutkan di Sungai Citanduy. Untuk memberi bukti kepada raja, Paman Lengser membunuh anak anjing dan darahnya diperlihatkan kepada raja. Bayi yang dihanyutkan ditemukan oleh nelayan yang bernama Aki Balangantrang dan kemudian dirawat dan diasuhnya. Telur ayam yang menyertainya juga dirawat yang kemudian menetas jadi ayam jantan. Selama dalam asuhan Aki Balangantrang bayi tersebut disembunyikan di Geger Sunten. Anak yang diasuh Aki Balangantrang suatu saat diajak ke hutan untuk belajar berburu. Di hutan menjumpai burung ciung dan kera (wanara). Anak asuh Aki Balangantrang sangat terkesan dan meminta kepada Aki Balangantrang supaya dirinya diberi nama Ciungwanara. Berkat asuhan Aki Balangantrang, Ciungwanara tumbuh menjadi seorang dewasa yang cerdas dan tangkas. Ketika itu di Galuh sedang marak perjudian sabung ayam. Ayam jantan yang menyertai bayi Ciungwanara juga tumbuh menjadi ayam aduan yang tangguh. Kecerdasan Ciungwanara dan ketangguhan ayam jantannya terdengar oleh Bondan Sarati. Raja Galuh ini mulai gusar. Ia memerintahkan membunuh Ciungwanara dengan siasat mengadakan sayembara sabung ayam. Direncanakan ketika berlangsung sabung ayam Ciungwanara dibunuh. Sayembara sabung ayam yang diselenggarakan Bondan Sarati hadiahnya bagi yang bisa mengalahkan ayam raja berupa separuh wilayah Kerajaan Galuh. Mendengar berita itu, Ciungwanara tidak segan-segan memanfaatkan kesempatan. Ketika terjadi pertempuran antara ayam Ciungwanara dan ayam Bondan Sarati, Ciungwanara selalu waspada, sehingga terhindar dari usaha pembunuhan. Akhirnya ayam Ciungwanara dapat mengalahkan ayam raja. Atas kekalahannya dalam sabung ayam, Bondan Sarati ingkar janji untuk memberikan separoh wilayah kerajaan. Bahkan memerintahkan rakyat membuat kerangkeng untuk menangkap Ciungwanara. Ketika kerangkeng sudah siap Bondan Sarati memeriksanya. Ketika itu pula Ciungwanara beraksi menutup kerangkeng. Prabu Bondan Sarati terjebak di dalamnya dan tidak bisa keluar selama-lamanya. Melihat peristiwa ini seluruh rakyat Galuh bersuka cita. Kesengsaraan yang mereka derita selama ini terbalaskan. Ciungwanara kemudian diangkat menjadi raja di Galuh. Situs ini sangat cocok dijadikan objek wisata karena berada di jalur jalan utama yang menghubungkan Jawa Barat – Jawa Tengah. Pada sektor kepurbakalaan pemanfaatannya sudah dilakukan namun masih perlu adanya peningkatan. Sebagai peninggalan purbakala seharusnya informasi tentang kepurbakalaan itu sendiri yang perlu diangkat. Legenda yang melatarbelakanginya terasa lebih mendominir bila dibandingkan dengan aspek peninggalan purbakalanya. Keberadaan “rumah informasi” perlu ditingkatkan fungsinya. Lain dari pada itu, situs Karangkamulyan masih menyimpan potensi yang berkaitan dengan keanekargaman hayati yang ada di situs tersebut. Kera yang hidup di hutan dan berbagai jenis tumbuhan dapat dijadikan daya tarik tersendiri.

Objek Wisata Pantai Karapyak Pangandaran

Ada sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Pangandaran selain Pantai Pangandaran dan Pantai Batu Hiu. Keindahan alam dan pantai yang satu ini melebihi keindahan pantai di Pangandaran maupun Batu Hiu. Pantai yang dimaksud adalah Pantai Karapyak, terletak di Desa Bagolo, Kec. Kalipucang, Kab. Ciamis. Sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran atau 78 km dari Alun-alun Kota Ciamis. Untuk menuju lokasi ini tidak begitu sulit, karena akses masuk ke sana sudah bagus, bahkan ada penunjuk jalan yang bisa mengarahkan wisatawan ke Pantai Karapyak. Yang patut disayangkan, belum adanya angkutan umum yang bisa membawa pengunjung ke Pantai Karapyak, sekalipun ojek. 


Hanya pengunjung yang mempunyai kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan yang bisa mencapai Pantai Karapyak. Keindahan Pantai Karapyak memang belum bisa mengalahkan Pantai Pangandaran. Namun bukan berarti tidak layak dikunjungi dan dijadikan objek wisata. Pantai ini mempunyai kelebihan hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang kurang lebih 5 km dipadu dengan tonjolan batu karang. Keindahan semakin kentara, ketika ombak laut mulai surut, ikan hias berenang ke sana kemari di sela-sela batu karang. Kepiting kecil dan kumang (kepiting berumah) keluar masuk lubang pasir sambil membawa makanan. Tak hanya itu, cangkang kerang dan hewan moluska lainnya serta karang putih berserakan di sepanjang pantai, menggoda kita untuk mengambil dan mengumpulkannya untuk dijadikan suvenir laut. Karapyak Lihat Galeri Pantai Karapyak Batu karang yang menghampar dan menjorok hampir ke tengah lautan, memang menjadi surga bagi ikan laut. Ada puluhan ribu bahkan puluhan juta ikan hias yang hidup di sana, jelas membuat Pantai Karapyak lebih hidup dan menantang. Selain hamparan pasir putih dan batu karang, pantai ini pun mempunyai tebing-tebing curam nan indah, yang siap mengundang para petualang untuk menjelajahi tiap jengkal tebing karangnya. Di bawah tebing curam, deburan ombak siap mengolah adrenalin hingga ubun-ubun. Buih-buih ombak di bawah tebing curam seolah menanti cucuran keringat petualangan Anda. Selain menawarkan sejuta keindahan dan petualangan, Pantai Karapyak terbilang masih alami dan perawan. Ini ditandai masih bersihnya pantai dari serbuan sampah plastik maupun sejenisnya. Kondisi alamnya pun masih alami dan terawat. Hanya sayang, pantai ini kurang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini terlihat dari masih jarangnya warung-warung maupun penginapan yang dikembangkan warga setempat. Hal ini lebih diakibatkan gelombang ombaknya yang tinggi dan menyeramkan, juga pantainya yang curam karena terhubung langsung dengan batu-batu karang. Juga kurangnya akses masuk ke lokasi tersebut. Padahal di Karapyak sudah didirikan menara pengawas pantai serta sarana lainnya yang siap memanjakan para wisatawan. Terlebih pantai ini lokasinya sangat dekat Pulau Nusakambangan. Cukup dengan menyewa perahu, Anda bisa menginjakkan kaki di pulau yang mengundang sejuta misteri ini. Tak hanya itu, Anda pun bisa berjalan-jalan menyusuri muara Sungai Citanduy atau lebih dikenal dengan sebutan Sagara Anakan. Jauh di tengah laut, berdiri tegak dua batu karang yang membentuk pintu masuk ke Sagara Anakan. Menurut nelayan setempat, Maryono, batu karang tersebut dijadikan benteng pertahanan Dermaga Sagara Anakan dari serbuan ombak yang ganas.

Wednesday, September 24, 2014

Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan kategori strato atau gunung yang mirip kerucut dengan ketinggian 2.167 mdpl. Di kawasan ini terdapat 2 Objek Wisata Alam Indonesia yang bisa dikunjungi, yaitu Danau Kawah dan Pemandian Cipanas. 


Dari pintu masuk, jika Anda ingin ke lokasi kawah maka ambillah jalan ke kiri, sedangkan yang akan ke Pemandian Cipanas mengambil jalan ke arah kanan. Untuk menuju lokasi Danau Kawah yang ada di Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya, Anda akan melewati sekitar 620 anak tangga yang menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto. Di dasar kawah, Anda dapat menikmati pesona alamnya yang eksotis dan menarik. Di lokasi tersebut juga terdapat sungai dari resapan Danau Kawah, gua, terowongan air menuju Sungai Cibanjaran dan Cikunir, serta masjid. Sementara itu, lokasi Pemandian Cipanas tidak begitu jauh dari pintu masuk dan dapat di akses dengan berjalan kaki.

Di kawasan seluas 3 ha ini terdapat 2 lokasi pemandian, masing-masing dikelola oleh pemerintah daerah setempat dan Perhutani. Di kawasan ini terdapat kolam renang, kamar mandi, dan bak berendam. Selain kedua objek tadi, di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung ini juga terdapat wahana wisata seluas 120 ha. Udaranya segar dan enak untuk dijadikan tempat bersantai dan berkemah. Objek Wisata Gunung Galunggung terletak di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Sekitar 20 km dari Tasikmalaya. Jika Anda menggunakan kendaraan umum, sebaiknya tururn di Terminal Bus Tasikmalayadan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota jurusan Terminal-Galunggung-Singaparna dengan ongkos sekitar Rp 5000,-per orang atau menyewa jasa ojek maupun pick up. Jika belum dinaikkan oleh pihak pengelola, harga tiket masuk di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung ini sekitar Rp 3000,- per orang. Sama seperti Objek Wisata Gunung Dempo pada artikel Wisata Gunung sebelumnya, di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya ini juga terdapat berbagai fasilitas, seperti areal parkir yang luas dan aman, masjid, kafe, sarana bermain anak-anak, kolam renang, arena pertunjukkan, tempat berkemah, dan pusat pembelian oleh-oleh. Soal penginapan, tersedia wisma maupun hotel dengan tarif beragam.