Saturday, December 27, 2014

Objek Wisata Gunung Cimanggu Bandung


Salah satu objek wisata yang ada di Ciwidey Bandung adalah Taman Wisata Cimanggu. Taman wisata ini sangatlah menyejukkan dengan keasrian alamnya yang masih terjaga dan segar. sebelumnya, akan saya jelaskan dulu tentang Ciwidey dan Bandung.


Bandung memang memiliki banyak sekali pilihan objek wisata yang bisa anda temukan dan salah satunya ada di Ciwidey ini. ciwidey yang dikenal sebagai tempat yang memiliki suasana yang dingin, sejuk dan segar ini juga masih memiliki berbagai objek wisata alam yang bisa anda pilih seperti Kebun Strawberry Petik Sendiri, lalu ada juga berbagai tempat makan yang unggul dalam sajian Sunda nya yang menarik. Dan salah satu objek wisata yang ada di Ciwidey ini adalah Taman Wisata Alam Cimanggu.



Taman Wisata Alam Cimanggu ini terlihat begitu sejuk, asri dengan berbagai macam pepohonan tropisnya yang rimbun dan menyegarkan. Anda bisa berjalan jalan santai sambil menikmati keindahan alam dan suasananya yang menenangkan. Kawasan ini memiliki daratan yang agak bergelombang.


Yang paling terkenal dari Cimanggu adalah wisata pemandian air panasnya yang benar benar membuat tubuh menjadi hangat di tengah udara yang sejuk dingin seperti itu. berada di dataran yang tinggi memang akan membuat anda sedikit kedinginan bahkan benar benar membuat tubuh anda menggigil. Sehingga, berendam diri di pemandian air panas merupakan pilihan yang paling tepat dan cocok untuk anda lakukan bersama rombongan liburan anda yaitu keluarga atau teman teman anda untuk menghangatkan badan sambil bersantai dan merehatkan diri sejenak dari perjalanan yang anda tempuh sampai ke Ciwidey atau Cimanggu.



Harga tiket masuk ke pemandian air panas ini terbilang murah, atau bahkan bisa dibilang sangat murah yaitu 5.500 rupiah saja, anda sudah bisa menikmati hangatnya air panas di tempat berendam ini dengan suasana dingin yang akan membuat tubuh anda hangat dan nyaman.




Selain itu juga tersedia beberapa cottage yang bisa anda pilih untuk beristirahat antara lain adalah Eucalyptus Cottage yang berharga 500.000 untuk weekday dan 550.000 untuk weekend, dengan fasilitas 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, SPA air panas, dapur, ruang tamu. dan masih banyak cottage lainnya yang berkisar antara 200.000 rupiah hingga 450.000 rupiah untuk memfasilitasi liburan anda sehingga menyenangkan dan tidak perlu biaya yang mahal.

Thursday, October 2, 2014

Objek Wisata Kawah Putih Bandung

Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang paling terkenal. Berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung, Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.
Lihat Juga : Objek Wisata The Lodge Maribaya Bandung


Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan Kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal.
 

Kawah Putih yang beralamat di Jalan Raya Soreang Ciwidey KM 25 berlokasi tidak jauh dari tempat wisata Situ Patenggang dan dapat dicapai dengan mudah bila Anda membawa kendaraan pribadi karena terdapat banyak penunjuk jalan. Dari Jakarta, Anda hanya perlu menggunakan jalur tol Cipularang dan keluar melalui pintu tol Kopo. Dari sana Anda harus menuju ke Soreang dan berkendara ke bagian selatan Ciwidey.
 

Bila menggunakan kendaraan umum, Anda dapat naik angkot dari terminal Leuwi Panjang yang menuju ke terminal Ciwidey. Dari terminal Ciwidey, Anda dapat menggunakan angkot yang menuju Situ Patenggang dan turun di depan gerbang Kawah Putih.
Karena telah dikembangkan sebagai kawasan wisata, Kawah Putih mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu:
 

  • 1. Area parkir yang luas
  • 2. Mushola
  • 3. Transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah
  • 4. Pusat informasi
  • 5. Restoran dan warung makanan
  • 6. Toilet

Harga tiket masuk Kawah Putih pada hari biasa dan hari libur serta akhir pekan adalah sama yaitu 15.000 Rupiah per orang, sedangkan untuk tarif kendaraan adalah sebagai berikut:
  • Parkir atas (mobil) : 150.000 Rupiah
  • Parkir atas (motor) : 35.000 Rupiah
  • Ontang-anting : 13.000 Rupiah
  • Parkir bawah (mobil) : 6.000 Rupiah
  • Parkir bawah (motor) : 5.000 Rupiah
  • Parkir bawah (bus) : 25.000 Rupiah
Yang dimaksud dengan parkir atas adalah membawa kendaraan Anda sampai dengan lokasi kawah, bus tidak dapat parkir di atas. Maksud dari parkir bawah adalah memarkir kendaraan Anda di gerbang masuk kemudian Anda dapat naik ontang-anting untuk menuju kawah.

Apa itu ontang-anting? Ontang-anting berasal dari bahasa Sunda yang berarti ‘mondar mandir’ dan merupakan sebutan bagi kendaraan khas Kawah Putih Ciwidey. Kendaraan ini berupa mini bus yang telah dimodifikasi menjadi terbuka dan dilengkapi dengan pengaman. Kapasitas maksimal untuk 1 ontang-anting adalah 12 orang, namun jangan kuatir tidak kebagian tempat karena ada banyak ontang anting beroperasi di kawasan ini. 


Demikian postingan tentang Objek Wisata Kawah Putih Bandung, untuk info lebih lanjut kunjungi aja kawah putihnya.

Thursday, September 25, 2014

Situs Karangkamulyan Ciamis

Situs Karangkamulyan merupakan situs dari masa Hindu-Buddha dengan koordinat 7°20,84'S 108°29,376'E. Diperkirakan situs ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Galuh. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Komplek situs berupa hutan yang luasnya 25,5 hektar berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Ciamis – Banjar. Batas situs di sebelah utara adalah jalan raya, sebelah timur Sungai Cimuntur, selatan Sungai Citanduy, dan barat rest area. Kapan situs ini ditemukan tidak diketahui secara pasti. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa sejak sekitar tahun 1700 komplek ini sudah sering dikunjungi untuk berbagai maksud. Namun demikian inventarisasi benda-benda purbakala yang dilakukan oleh N.J. Krom pada tahun 1914 tidak menyebutkan adanya komplek Karangkamulyan. Komplek situs Karangkamulyan sekarang merupakan objek wisata budaya yang sudah tertata rapi. Gerbang masuk utama terdapat di bagian barat. Pada bagian ini tersedia lahan parkir yang cukup luas dilengkapi fasilitas warung makanan yang berjajar rapi di bagian timur halaman parkir. Di sebelah selatan halaman parkir masih terdapat halaman cukup luas yang pada bagian barat berdiri fasilitas masjid yang cukup megah. Untuk memasuki komplek Karangkamulyan melalui pintu masuk yang terdapat di sisi timur halaman belakang tempat parkir. Dengan melalui jalan tanah yang terpelihara bersih beberapa situs dengan mudah dan nyaman dapat dijangkau. Di dalam komplek situs tersebut terdapat beberapa objek. 

a) Pangcalikan Pertama kali yang dijumpai dari pintu masuk situs ke arah timur yaitu Situs Pangcalikan. Situs ini berupa lahan yang telah diberi pagar besi. Situs Pangcalikan terdiri tiga halaman masing-masing dibatasi susunan batu dengan ketinggian sekitar 1 m lebar 0,35 m. Halaman pertama terletak di sebelah selatan. Halaman kedua terdapat di sebelah utara halaman pertama. Selanjutnya halaman ketiga terdapat di sebelah utara halaman kedua. Pada halaman ketiga ini terdapat bangunan cungkup tanpa dinding tetapi diselubungi vitrage putih. Tinggalan yang ada berupa batu putih tufaan berukuran 92 x 92 cm dengan tinggi keseluruhan 48 cm. Batu ini oleh masyarakat disebut pangcalikan. Di sebelah selatan batu ini berjajar tiga buah batu datar dari bahan andesitik. Di sebelah barat daya batu pangcalikan terdapat sekumpulan batu satu diantaranya berbentuk bulat panjang. 
b) Sipatahunan, Sanghyang Bedil dan Panyabungan Hayam Melalui jalan tanah ke arah timur terdapat simpang empat. Simpang empat ini ke arah utara menuju Sipatahunan dan ke arah selatan menuju Situs Sanghyang Bedil dan Panyabungan Hayam. Sipatahunan adalah salah satu bagian tepian Citanduy yang landai. Di sini tidak terdapat objek arkeologi. Situs Sanghyang Bedil berupa bangunan susunan batu berbentuk segi empat. Pada sisi selatan terdapat celah tembok sebagai jalan masuk. Di tengah lahan terdapat 2 batu panjang dalam keadaan patah. Sebuah batu dalam posisi tegak dan yang satunya lagi roboh. Batu yang roboh ini disebut Sanghyang Bedil karena bentuknya mirip senapan (bedil). Di sebelah selatan Situs Sanghyang Bedil terdapat lahan yang disebut Panyabungan Hayam. Halaman ini berbentuk melingkar yang di tengahnya terdapat pohon bungur. Pada sisi utara terdapat tatanan batu. 
c) Lambang Peribadatan Menyusuri jalan tanah ke arah utara kemudian berbelok ke timur akan dijumpai batu Lambang Peribadatan. Batu ini berada pada halaman yang dibatasi susunan batu berbentuk bujur sangkar. Jalan masuk berada di sisi timur. Di tengah halaman terdapat batu berdiri berbentuk segi empat panjang, dikelilingi susunan batu bulat. Batu berdiri tersebut dahulu (tahun 1960-an) ditemukan di sebelah utara lokasi sekarang pada jarak sekitar 10 m. Dengan berbagai pertimbangan kemudian didirikan di lokasi sekarang dan dibuatkan pagar dari susunan batu sebagaimana objek yang lain. 
d) Cikahuripan Menyusuri jalan tanah ke arah timur akan sampai di Cikahuripan. Cikahuripan merupakan pertemuan dua sungai kecil yang bernama Citeguh dan Cirahayu. Kondisi Cikahuripan yang ada sekarang merupakan tempat mandi untuk keperluan tertentu. Bangunan yang ada merupakan bangunan baru dengan dilengkapi berbagai fasilitas misalnya tempat sholat. 
e) Panyandaan dan Makam Sri Bhagawat Pohaci Ke arah timur dari Cikahuripan terdapat susunan batu berbentuk persegi yang menyerupai tembok batu. Pada sisi timur terdapat celah sebagai jalan masuk. Di tengah struktur batu keliling terdapat batu berdiri dan batu datar berbentuk segitiga yang dikelilingi susunan batu kecil. Situs ini disebut Panyandaan. Di depan Situs Panyandaan terdapat tiga buah batu berdiri yang salah satunya dalam posisi condong. Di sekitar batu berdiri ini terdapat sebaran batu-batu bulat. Objek ini dipercaya sebagai makam Sri Bhagawat Pohaci. 
f) Pamangkonan Situs Pamangkonan terletak jauh di sebelah selatan Situs Panyandaan atau di sebelah timur Situs Pangcalikan. Objek berupa susunan batu berbentuk persegi. Pada sisi timur terdapat celah sebagai jalan masuk. Di tengah objek terdapat susunan batu-batu bulat mengelilingi salah satu batu. Batu ini juga disebut Sanghyang Inditinditan dahulu ditemukan di Sungai Citanduy. 
g) Makam Adipati Panaekan Jalan dari Pamangkonan ke arah tenggara terdapat makam Adipati Panaekan. Objek yang ada berupa tatanan batu bersusun melingkar. Di tengah susunan batu tersebut terdapat makam. Adipati Panaekan adalah tokoh yang menurunkan bupati pertama Ciamis. 
h) Fetur Parit dan Benteng Selain beberapa objek sebagaimana disebutkan terdahulu, di komplek Karangkamulyan terdapat fetur parit. Parit ini dijumpai di sebelah barat halaman parkir dan di sekeliling situs inti. Jejak parit kuna di sebelah barat halaman parkir tepatnya terletak pada batas situs sekarang dengan kawasan rest area. Parit tersebut membujur utara-selatan menghubungkan antara Sungai Citanduy dengan Sungai Cimuntur. Keadaan parit di sebelah selatan jalan raya sudah tidak begitu tampak. Sedangkan di sebelah utara jalan raya masih jelas keadaannya. Lebar parit yang ada sekitar 10 m dengan kedalaman sekitar 2 m.     Situs Karangkamulyan (Zona I), dikelilingi oleh parit kuna yang memiliki lebar bervariasi 0,5-1,5 meter, sebagian tertutup oleh semak. Pada sisi luar parit di sebelah terdapat gundukan tanah membentuk benteng membujur utara-selatan, dengan tinggi sekitar 2 m dengan lebar bervariasi antara 3 hingga 4 m. Dilihat dari jejak-jejak yang ada, benteng ini juga berlanjut hingga tepi Sungai Cimuntur. Berdasarkan temuan keramik asing menunjukkan berasal dari sekitar abad ke-10 – 17. Peninggalan di situs Karangkamulyan dihubungkan dengan legenda Ciung Wanara. Disebutkan ketika Prabu Adimulya Permanadikusuma memerintah Galuh, berkehendak untuk menjalani hidup sebagai pertapa. Untuk mewujudkan keinginan itu, pemerintahan Galuh diserahkan kepada Prabu Bondan Sarati. Prabu Adimulya Permanadikusuma memulai kehidupan sebagai pertapa bergelar Pandita Ajar Sukaresi. Galuh di bawah pemerintahan Prabu Bondan Sarati tidak lagi makmur. Rakyat sangat menderita karena raja memerintah dengan sewenang-wenang. Diam-diam raja ingin melenyapkan Pandita Ajar Sukaresi. Di pertapaan, Ajar Sukaresi terus menerus melatih kesktian. Hingga akhirnya kesaktian Ajar Sukaresi terkenal di mana-mana. Melihat keadaan seperti ini Bondan Sarati tidak merasa senang tetapi merasa sebaliknya. Dengan dalih ingin mengetahui kesaktian Ajar Sukaresi, Bondan Sarati meminta kepada Ajar Sukaresi untuk menebak isi kandungan Dewi Naganingrum, istri Ajar Sukaresi, yang sebenarnya tidak mengandung. Ajar Sukaresi tahu bahwa Dewi Naganingrum tidak mengandung, namun ia mengatakan bahwa Dewi Naganingrum mengandung bayi laki-laki yang kelak akan menyaingi Bondan Sarati. Bondan Sarati gusar dan memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Ajar Sukaresi. Tidak ada prajurit yang berhasil membunuhnya bahkan selalu mendapat celaka. Kandungan Dewi Naganingrum semakin terlihat. Bondan Sarati semakin gusar. Untuk mencegah ramalan Ajar Sukaresi, Dewi Naganingrum dibuang di hutan. Raja berpesan kepada Paman Lengser jika Dewi Naganingrum benar-benar melahirkan bayi laki-laki maka bayi itu harus dibunuh. Ketika saatnya tiba Dewi Naganingrum benar melahirkan bayi laki-laki. Paman Lengser tidak tega membunuhnya. Bayi itu kemudian dimasukkan ke dalam peti dengan dibekali telur dan keris kemudian dihanyutkan di Sungai Citanduy. Untuk memberi bukti kepada raja, Paman Lengser membunuh anak anjing dan darahnya diperlihatkan kepada raja. Bayi yang dihanyutkan ditemukan oleh nelayan yang bernama Aki Balangantrang dan kemudian dirawat dan diasuhnya. Telur ayam yang menyertainya juga dirawat yang kemudian menetas jadi ayam jantan. Selama dalam asuhan Aki Balangantrang bayi tersebut disembunyikan di Geger Sunten. Anak yang diasuh Aki Balangantrang suatu saat diajak ke hutan untuk belajar berburu. Di hutan menjumpai burung ciung dan kera (wanara). Anak asuh Aki Balangantrang sangat terkesan dan meminta kepada Aki Balangantrang supaya dirinya diberi nama Ciungwanara. Berkat asuhan Aki Balangantrang, Ciungwanara tumbuh menjadi seorang dewasa yang cerdas dan tangkas. Ketika itu di Galuh sedang marak perjudian sabung ayam. Ayam jantan yang menyertai bayi Ciungwanara juga tumbuh menjadi ayam aduan yang tangguh. Kecerdasan Ciungwanara dan ketangguhan ayam jantannya terdengar oleh Bondan Sarati. Raja Galuh ini mulai gusar. Ia memerintahkan membunuh Ciungwanara dengan siasat mengadakan sayembara sabung ayam. Direncanakan ketika berlangsung sabung ayam Ciungwanara dibunuh. Sayembara sabung ayam yang diselenggarakan Bondan Sarati hadiahnya bagi yang bisa mengalahkan ayam raja berupa separuh wilayah Kerajaan Galuh. Mendengar berita itu, Ciungwanara tidak segan-segan memanfaatkan kesempatan. Ketika terjadi pertempuran antara ayam Ciungwanara dan ayam Bondan Sarati, Ciungwanara selalu waspada, sehingga terhindar dari usaha pembunuhan. Akhirnya ayam Ciungwanara dapat mengalahkan ayam raja. Atas kekalahannya dalam sabung ayam, Bondan Sarati ingkar janji untuk memberikan separoh wilayah kerajaan. Bahkan memerintahkan rakyat membuat kerangkeng untuk menangkap Ciungwanara. Ketika kerangkeng sudah siap Bondan Sarati memeriksanya. Ketika itu pula Ciungwanara beraksi menutup kerangkeng. Prabu Bondan Sarati terjebak di dalamnya dan tidak bisa keluar selama-lamanya. Melihat peristiwa ini seluruh rakyat Galuh bersuka cita. Kesengsaraan yang mereka derita selama ini terbalaskan. Ciungwanara kemudian diangkat menjadi raja di Galuh. Situs ini sangat cocok dijadikan objek wisata karena berada di jalur jalan utama yang menghubungkan Jawa Barat – Jawa Tengah. Pada sektor kepurbakalaan pemanfaatannya sudah dilakukan namun masih perlu adanya peningkatan. Sebagai peninggalan purbakala seharusnya informasi tentang kepurbakalaan itu sendiri yang perlu diangkat. Legenda yang melatarbelakanginya terasa lebih mendominir bila dibandingkan dengan aspek peninggalan purbakalanya. Keberadaan “rumah informasi” perlu ditingkatkan fungsinya. Lain dari pada itu, situs Karangkamulyan masih menyimpan potensi yang berkaitan dengan keanekargaman hayati yang ada di situs tersebut. Kera yang hidup di hutan dan berbagai jenis tumbuhan dapat dijadikan daya tarik tersendiri.

Objek Wisata Pantai Karapyak Pangandaran

Ada sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Pangandaran selain Pantai Pangandaran dan Pantai Batu Hiu. Keindahan alam dan pantai yang satu ini melebihi keindahan pantai di Pangandaran maupun Batu Hiu. Pantai yang dimaksud adalah Pantai Karapyak, terletak di Desa Bagolo, Kec. Kalipucang, Kab. Ciamis. Sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran atau 78 km dari Alun-alun Kota Ciamis. Untuk menuju lokasi ini tidak begitu sulit, karena akses masuk ke sana sudah bagus, bahkan ada penunjuk jalan yang bisa mengarahkan wisatawan ke Pantai Karapyak. Yang patut disayangkan, belum adanya angkutan umum yang bisa membawa pengunjung ke Pantai Karapyak, sekalipun ojek. 


Hanya pengunjung yang mempunyai kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan yang bisa mencapai Pantai Karapyak. Keindahan Pantai Karapyak memang belum bisa mengalahkan Pantai Pangandaran. Namun bukan berarti tidak layak dikunjungi dan dijadikan objek wisata. Pantai ini mempunyai kelebihan hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang kurang lebih 5 km dipadu dengan tonjolan batu karang. Keindahan semakin kentara, ketika ombak laut mulai surut, ikan hias berenang ke sana kemari di sela-sela batu karang. Kepiting kecil dan kumang (kepiting berumah) keluar masuk lubang pasir sambil membawa makanan. Tak hanya itu, cangkang kerang dan hewan moluska lainnya serta karang putih berserakan di sepanjang pantai, menggoda kita untuk mengambil dan mengumpulkannya untuk dijadikan suvenir laut. Karapyak Lihat Galeri Pantai Karapyak Batu karang yang menghampar dan menjorok hampir ke tengah lautan, memang menjadi surga bagi ikan laut. Ada puluhan ribu bahkan puluhan juta ikan hias yang hidup di sana, jelas membuat Pantai Karapyak lebih hidup dan menantang. Selain hamparan pasir putih dan batu karang, pantai ini pun mempunyai tebing-tebing curam nan indah, yang siap mengundang para petualang untuk menjelajahi tiap jengkal tebing karangnya. Di bawah tebing curam, deburan ombak siap mengolah adrenalin hingga ubun-ubun. Buih-buih ombak di bawah tebing curam seolah menanti cucuran keringat petualangan Anda. Selain menawarkan sejuta keindahan dan petualangan, Pantai Karapyak terbilang masih alami dan perawan. Ini ditandai masih bersihnya pantai dari serbuan sampah plastik maupun sejenisnya. Kondisi alamnya pun masih alami dan terawat. Hanya sayang, pantai ini kurang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini terlihat dari masih jarangnya warung-warung maupun penginapan yang dikembangkan warga setempat. Hal ini lebih diakibatkan gelombang ombaknya yang tinggi dan menyeramkan, juga pantainya yang curam karena terhubung langsung dengan batu-batu karang. Juga kurangnya akses masuk ke lokasi tersebut. Padahal di Karapyak sudah didirikan menara pengawas pantai serta sarana lainnya yang siap memanjakan para wisatawan. Terlebih pantai ini lokasinya sangat dekat Pulau Nusakambangan. Cukup dengan menyewa perahu, Anda bisa menginjakkan kaki di pulau yang mengundang sejuta misteri ini. Tak hanya itu, Anda pun bisa berjalan-jalan menyusuri muara Sungai Citanduy atau lebih dikenal dengan sebutan Sagara Anakan. Jauh di tengah laut, berdiri tegak dua batu karang yang membentuk pintu masuk ke Sagara Anakan. Menurut nelayan setempat, Maryono, batu karang tersebut dijadikan benteng pertahanan Dermaga Sagara Anakan dari serbuan ombak yang ganas.

Wednesday, September 24, 2014

Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan kategori strato atau gunung yang mirip kerucut dengan ketinggian 2.167 mdpl. Di kawasan ini terdapat 2 Objek Wisata Alam Indonesia yang bisa dikunjungi, yaitu Danau Kawah dan Pemandian Cipanas. 


Dari pintu masuk, jika Anda ingin ke lokasi kawah maka ambillah jalan ke kiri, sedangkan yang akan ke Pemandian Cipanas mengambil jalan ke arah kanan. Untuk menuju lokasi Danau Kawah yang ada di Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya, Anda akan melewati sekitar 620 anak tangga yang menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto. Di dasar kawah, Anda dapat menikmati pesona alamnya yang eksotis dan menarik. Di lokasi tersebut juga terdapat sungai dari resapan Danau Kawah, gua, terowongan air menuju Sungai Cibanjaran dan Cikunir, serta masjid. Sementara itu, lokasi Pemandian Cipanas tidak begitu jauh dari pintu masuk dan dapat di akses dengan berjalan kaki.

Di kawasan seluas 3 ha ini terdapat 2 lokasi pemandian, masing-masing dikelola oleh pemerintah daerah setempat dan Perhutani. Di kawasan ini terdapat kolam renang, kamar mandi, dan bak berendam. Selain kedua objek tadi, di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung ini juga terdapat wahana wisata seluas 120 ha. Udaranya segar dan enak untuk dijadikan tempat bersantai dan berkemah. Objek Wisata Gunung Galunggung terletak di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Sekitar 20 km dari Tasikmalaya. Jika Anda menggunakan kendaraan umum, sebaiknya tururn di Terminal Bus Tasikmalayadan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota jurusan Terminal-Galunggung-Singaparna dengan ongkos sekitar Rp 5000,-per orang atau menyewa jasa ojek maupun pick up. Jika belum dinaikkan oleh pihak pengelola, harga tiket masuk di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung ini sekitar Rp 3000,- per orang. Sama seperti Objek Wisata Gunung Dempo pada artikel Wisata Gunung sebelumnya, di kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya ini juga terdapat berbagai fasilitas, seperti areal parkir yang luas dan aman, masjid, kafe, sarana bermain anak-anak, kolam renang, arena pertunjukkan, tempat berkemah, dan pusat pembelian oleh-oleh. Soal penginapan, tersedia wisma maupun hotel dengan tarif beragam.

Sunday, September 21, 2014

Wisata Air Terjun Curug Nangka Bogor

Curug Nangka merupakan wisata yang berupa Air Terjun dibawah naungan RPH Gunung Bunder, BKPH Bogor KPH Kabupaten Bogor. Air terjun yang satu ini mempunyai 3 tahapan, dengan masing - masing memiliki ketinggian antara 10 - 20 m. Masih di kawasan yang sama terdapat juga dua buah curug lagi yaitu Curug Kawung dan Daun.
Curug ini bukan hanya menjadi lokasi favorit warga lokal namun juga banyak dikunjungi oleh warga ibukota yang datang dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya. Memang bisa dimafhumi mengingat cukup mudah untuk menjangkau curug ini karena tak begitu jauh dari kota Bogor. Curug ini berjarak sekitar 500-an meter dari loket tempat memarkir kendaraan bermotor. Tempat parkirannya tidaklah terlalu besar makanya sebaiknya Anda datang lebih pagi supaya kebagian tempat parkir. 

Curug Nangka Bogor Tak jauh dari lokasi parkian Anda akan menemukan banyak warung yang menawarkan gorengan, kopi, atau mie rebus. Warungnya memang sederhana namun karena alam sekitarnya yang sangat indah dengan udaranya yang sejuk maka segala apapun yang disajikan terasa maknyus. Dari warung-warung tersebut pengunjung harus berjalan sekitar 40 menit untuk mencapai curug dengan kondisi jalan yang berkelok dan berbukit. Di sepanjang perjalanannya Anda bisa mengabadikan momen yang menakjubkan dan sangat mengesankan. Dan setelah sampai di curug maka rasa lelah dan capek seakan terbayar lunas oleh keeksotisan dan keindahan air terjunnya. Pintu Gerbang Curug Nangka Foto Pintu Gerbang Wisata Curug Nangka Dari Gerbang untuk sampai di lokasi Curug melewati jalan yang luasnya tidak terlalu luas namun menyuguhkan pemandangan yang indah dan asri, bahkan tidak jarang kita akan menjumpai kera - kera yang berkeliaran. Jalan Menuju Curug Nangka Jalan di sekitar wisata Curug Nangka Biasanya pengunjung yang datang kesini seakan tak mau membuang kesempatan untuk mandi bersama dibawah curug sembari bermain air. Sungguh akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bila Anda berkesempatan mengunjungi curug ini. 

Info Lokasi : Alamat Lengkap Curug Nangka terletak di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Bogor, Propinsi Jawa Barat - Indonesia. Berada pada titik Koordinat GPS: 6° 40' 4.12" S 106° 43' 37.09" E. Harga tiket masuk Curug Nangka adalah Rp.10.000,-. (Tarif tersebut dapat berubah sewaktu - waktu). 

Rute ke Curug Nangka Bogor 
Akses menuju lokasi Curug ini sebenarnya sangat mudah diakses dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, namun yang paling asyik dan menyenangkan tentu berwisata dengan meggunakan kendaraan roda dua. Untuk lebih lengkapnya berikut petunjuk jalan menuju objek wisata Curug Nangka Bogor; 
Cara ke Curug Nangka dengan Kendaraan Pribadi : Dari bogor menuju Jalan Raya Ciapus, kemudian di jalan Capus cari hotel The Highland Park Resort karena hotel ini sangat terkenal. Nanti didekat hotel The Highland Park Resort ada pertigaan jalan yang menuju Wana Wisata Curug Nangka, lihat saja plang petunjuk jalan disana tertera dengan ukuran tidak terlalu besar. 
Menggunakan alat transportasi kendaraan Umum :Jika menggunakan angkutan umum anda bisa menggunakan angkot 03 jurusan Bogor - Ciapus yang berangkat dari terminal Ramayana Bogor. Kemudain berhenti di pertigaan sebelum pintu gerbang. Dilanjutkan dengan belok kiri kearah Curug Nangka, sedangkan ke sebalah kanan ialah menuju arah Curug Luhur. Selanjutnya dari pertigaan di atas (pemberhentian akhir angkot) perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju pintu gerbang yang jaraknya kurang lebih 700 meter.

Wednesday, August 27, 2014

Mega Wisata Icakan Ciamis

Icakan, adalah tempat rekreasi terbaru yang terdapat didaerah Ciamis Jawa barat. Tepatnya, dikawasan Baregbeg cikacang Ciamis. Nama icakan diambil dari nama daerah setempat, yaitu Cikacang yang artinya air kacang, Ci berarti Cai (Sunda) yang berarti air. Konon daerah tersebut merupakan penghasil kacang-kacangan di wilayah Ciamis.

Mega wisata Icakan ini milik perusahan Mega Baja, yang mana sebagian besar masyarakat di daerah ini bekerja dan banting tulang menggeluti besi dan baja yang berkelana ke daerah jakarta, bandung dan ke berbagai kota lainnya di indonesia
Tempat wisata Icakan ini sepertinya menjadi primadona baru bagi kalangan masyarakat Ciamis pada khususnya umumnya bagi masyarakat Priangan Timur.
biaya masuk per orang diatas umur 3 tahun hanya Rp.5.000.satu mobil itu bayar lagi Rp.5.000
satu mobil itu bayar lagi Rp.5.000.
Wahana dan wisata yang eksotis dengan konsep modern yang harmoni dengan alam. Selain menyajikan suasana alam yang asri, teduh, nyaman, dan aman. Icakan juga menyediakan berbagai macam tempat untuk berbagai macam aktifitas.

WaterBoom dengan kelas Nasional, danau yang luas dengan ribuan koi, saung khas sunda yang rindang, dan berbagai macam aktifitas yang menarik, unik, mengasikkan dan penuh dengan petualangan bagi anak-anak, remaja dan dewasa pun bisa kita rasakan di sini.

Objek wisata Cadas Ngampar - Ciamis

Objek wisata Cadas Ngampar, apa sih objek wisata Cadas Ngampar ini? Cadas adalah lapisan tanah yang keras atau batu yang terjadi dari padatan pasir atau tanah atau kata lainnya lagi adalah batu. Sedangkan ngampar berasal dari bahasa sunda yang artinya bisa lesehan, tergeletak atau berserakan. Jadi kalau dilihat dari setiap kata-kata itu Cadas Ngampar adalah sebuah objek wisata yang dipenuhi batuan dimana-mana. 

 
Cadas ngampar adalah sebuah sungai yang airnya berasal dari gunung tugu di kecamatan Sadananya dan disungai itu dipenuhi bebatuan yang katanya dulu berasal dari letusan gunung sawal kecamatan kawali. Cadas Ngampar terletak di desa Gunung Sari, kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, letaknya kira-kira 15 km dari pusat kota. Bisa ditempuh dengan waktu empat puluh lima menit dengan kendaraan pribadi. Oke kawan traveler Cadas Ngampar ini adalah rekomendasi buat traveler yang lagi bersaku tipis tapi gak pernah tahan buat diam bengong dirumah tiap ada liburan, yang diidam-idamkan adalah jalan-jalan kemana saja yang penting jalan-jalan, ini nih tempatnya murah meriah saking murah meriahnya ini mesti pake banget jadi murah meriah banget, penggunaan kata yang gak efektif tapi memang inilah kenyataannya. Cadas Ngampar ini masih sangat alami air yang mengalirnya bening-ning-ning alias jernih banget trav suasana disana juga masih asri banget, dikelilingi sama yang namanya pesawahan dan pohon-pohon besar. Sobat traveler bisa seru-seruan foto-foto gila disana, berenang dengan jalur ektream yang sudah difasilitasi oleh alam secara langsung, gak segan-segan batu-batu disini besar-besar berjemur ala bule disini juga bisa terlebih ini matahari desa lebih bagus loh. Traveler gak mau ambil resiko badan merah-merah karena kena batu? Atau khawatir kepentok kepalanya gara-gara kepeleset pas lagi lompat dari batu sana-sini? Jangan khawtir kalau sobat enggak suka yang namanya renang alami disungai, disana ada kolam renang buatan, tempatnya gak jauh dari sana, masuknya gak mahal kurang dari Rp 5000,- saja bos. Tapi rugi loh jauh-jauh ke Cadas Ngampar tapi berenangnya dikolam renang, daripada nanggung mending nyebur langsung toh. Ingat perjalanan jauh kalu nyeburnya dikolam renang saja mending disekitaran rumah aja. cadas1Nah-nah-nah kalau sobat traveler tiba-tiba kelaparan dan gak bawa makanan gampang disana ada jasa pembuatan nasi liwet tinggal pesen nasi liwet jadi deh, mau pake apapun bisa, sambel, ikan asin, kerupuk, ayam, ikan, apapun menunya pasti jadi enak traveler soalnya kan habis capek-capek berenang. Untuk rekomendasi lebih baik membuat nasi liwet sendiri traveler lebih asyik, lebih nikmat, lebih alami, lebih kerasa capeknya dan pastinya lebih murah. Cara makannyapun masih alami pake daun pisang sebagai piring dan tangan sebagai sendok, dijamin pasti nikmat sama sambel dan kerupung doang juga. Untuk jalan menuju Cadas Ngampar mudah saja kok jika traveler tidak membawa kendaraan ada yang namanya angkot 05 jurusan desa Sadananya tersedia banyak diterminal, jika sampai desa Sadananya saja ongksnya Rp 4000,- dari sana bisa dengan jalan kaki kalau traveler emang mepet banget nih gak punya duit, perjalanannya sejam aja, tinggal tanya arah sama orang-rang asli sana, yang jelas pasti sudah tahu lokasinya tetapi jika gak mau ambil ribet kayak gitu traveler bisa menyewa angkot itu sampai lokasi mungkin di tambah Rp 2000,- tapi jika dapet yang rese mungkin jadi Rp 3000,- biasanya tergantung jumlah penumpang jadi mendingan rame-rame ya kalau kesana, pulangnya traveler charter angkot itu buat jemput balik, soalnya angkot daerah sini enggak dua puluh empat jam, jam lima saja sudah tidak ada. Jujur buat rekomendasi mending bawa kendaraan sendiri mtor juga gak apa-apa daripada ribet toh. Kalau kemaleman gimana? Untuk penginapan didaerah Sadananya sendiri belum ada, maklum bener-bener desa ada dua alternatif nih, pertama kamu bisa nginep di hotel di kabupaten Ciamis, kalau disana banyak kok, tinggal milih dan harganya bervarias tapi kebanyakan murah-murah seratus ribu semalam juga udah dapet. Sedangkan pilihan yang kedua ini buat si traveler yang berjiwa petualang banget, pencinta alam banget, kalian bisa langsung naik gunung Tugu, gunung itu sudah biasa dijadikan tempat kemah, naik gunung siswa, mahasiswa dan penduduk lokal sana, view yang di tawarkannya asri bianget coy. Harga naik gunung gak ada gratis kok syarat dan ketentuan naik gunungnya sama kok sama syarat gunung-gunung lain, menjaga lingkungan, jangan asal, jangan sara dan tetap hati-hati ya. Traveler gak bakal rugi kok berwisata ke Cadas Ngampar, oh iya hampir lupa kenapa Cadas Ngampar ini disebut sebagai wisata yang murah banget, karena masuk sini gratis loh. Jadi Cuma nyiapin biaya perjalanan sama makan, kan tidur bisa naik gunung. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui atau sekali tepuk dua nyamuk mati mungkin dua pribahasa inilah yang bisa dijadikan pribahasa ketika berwisata ke Cadas Ngampar, kita bisa menikmati wisata yang asri dan benar-benar alami serta kita bisa naik gunung. Buat para traveler yang cinta alam cocok banget nih. Sungai berbatu besar yang banyak emang ada dimana-mana, Jakarta, bogor, jogja, bekasi ataupun lainnya tapi yang benar-benar masih jernih dan alami hanya ada di kabupaten Ciamis. Bengng terus sambil baca artikel tidak akan membuat rasa penasaranmu terhadap Cadas Ngampar terpenuhi loh. Kunjungi sekarang juga..

Thursday, June 5, 2014

Wisata Curug Cibolang - Curug Tujuh

Berwisata ke Curug (air terjun) sangat menyenangkan, karena tempatnya yang sejuk dan dikelilingi pepohonan, seperti salah satu tempat wisata curug ini yang menawarkan keindahan alamnya. untuk info lebih lengkapnya, silahkan baca tautan di bawah ini :

Nama lain dari Curug Cibolang adalah Curug Tujuh. Sesuai dengan namanya curug ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang tersebar dan tidak berjauhan letaknya.  Bahkan curug 4 dan 5 letaknya berdampingan hanya terpisah kurang lebih 2 meter jaraknya, sehingga dengan demikian untuk dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut, adalah dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki ke puncak bukit dan kembali lagi.

Setiap curug ini memiliki nama yaitu, Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Ketujuh curug ini mengalirkan air ke sungai Cibolang dan Cimantaja. 

Curug ini berada di dalam Kawasan Wana Wisata Curug Tujuh di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis, dengan luas sekitar 40 ha yang dikelilingi Bukit Ciparang dan Cibolang di kaki Gunung Sawal.  Kawasan ini terletak pada ketinggian antara 800-900 m dpl dengan suhu  udara berkisar 17-18C.

Keberadaan Curug ini mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan kebanyakan air terjun lain pada umumnya, karena air terjun ini tidak pernah surut sekalipun di musim kemarau, dan air yang mengalir mengandung unsur belerang yang berkhasiat untuk penyembuhan beberapa penyakit.


LegendaSumber air curug ini berasal air Cimantaja yang menurut mitos bahwa cimantaja yang berarti air mata raja. Konon dahulu kala ada sorang penguasa atau raja yang pada suatu waktu merasa sangat prihatin melihat keadaan diwilayahnya akibat kemarau panjang. Air tidak ada dan tanah kering kerontang, sehingga rakyatnya dirundung sengsara berkepanjangan. Sang raja kemudian bertapa untuk memohon supaya diturunkan hujan agar keadaan negerinya pulih seperti sedia kala. Namun usahanya itu tidak mendapat jawaban dari pernguasa alam.   Karena tak membuahkan hasil hati sang raja merasa sedih dan kesedihannya itu membuat sang raja menangis. Saat itulah keajaiban terjadi, air mata raja yang terus turun perlahan-lahan berubah menjadi genangan air jernih dan semakin membesar sehingga membentuk aliran air yang akhirnya terpecah dan jatuh di tujuh buah tebing. Berkat air curug tersebut keadaan negara pun kembali sejahtera.
Curug Cibolang
Setelah membeli karcis dan masuk pintu di pintu gerbang langsung akan ditemui jalan setapak berbatu yang menanjak dengan bentuk tangga.  Kemiringan jalan ini mencapai hampir 45 derajat.  Di ujung tangga ini akan ditemui percaangan jalan dengan papan petunjuk lokasi curug Cibolang berada.  Untuk curug satu hingga lima ke arah kanan sedangkan curug enam dan tujuh ke arah kiri.
 



Kita mulai dari curug satu, dari tempat petunjuk arah tadi kita harus berjalan lagi sekitar 5 menit jarak yang harus ditempuh antara curug satu dengan yang lainnya, kecuali curug satu & dua dan Curug empat & Curug lima karena berdekatan lokasinya. Curug satu adalah curug yang paling besar dengan ketinggian hampir mencapai 120 meter dengan lebar sekitar 15-20 meter dan disisi kirinya terdapat tebing datar, sedangkan lokasi curug dua berada dibawahnya tapi menurut saya sih ga terlalu keliatan curug ke-2 ini.
Untuk menuju curug selanjutnya kita harus melewati curug satu jadi mau ga mau kita akan merasakan segarnya air curug dan bagi yang mau berendam atau dipijat oleh jatuhan air bisa juga. Dan konon kabarnya di salah satu curug ini ada yang yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit. ”Karena air terjun yang mengalir berasal dari kawah Gunung Sawal diketahui mengandung belerang.
Selanjutnya kita akan mengunjungi curug tiga sampai lima. Dua curug pertama yang akan kita jumpai selanjutnya adalah curug empat (Curug cibolang), loh kenapa curug tiganya dilewat? Bukan dilewat sih tapi Karena memang posisi curugnya yang berjajar dari curug tiga sampai lima dan posisi curug tiga ini berada di atas curug empat, sedangkan curug lima berada dibawahnya curug empat seperti curug satu & dua yang lokasinya berdekatan.
Curug keempat (Curug Cibolang) mempunyai ketinggian sekitar 30-50 meter dengan lebar kira-kira 5 m, namun yang menjadi cirinya adalah curug ini bertingkat walaupun tingkatannya pendek.  Selanjutnya Curug kelima atau Curug Cimantaja, terletak di bawah curug keempat, disebut demikian konon katanya berasal dari kata Cimata Raja atau air mata Raja, posisinya mirip dengan curug kedua yang berada dibawah dan tidak terlihat.
Selanjutnya ke curug ketiga, terletak di atas curug keempat, dengan kondisi jalan sedikit menanjak.  Di curug ini kondisinya hampir sama dengan curug keempat, namun yang membedakan disini terdapat banyak batu-batuan dan rimbunnya pohon, selain itu seringkali terlihat pelangi di curug ini.
Selanjutnya curug keenam (Curug Cileutik) dan ketujuh (Curug Cibuluh) memiliki ketinggian tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 30 m saja.  Untuk kondisi jalan menuju kesana sangat licin dan cukup berbahaya, disarankan untuk tidak kesana bila kurang berpengalaman.  Setelah melakukan perjalanan beberapa menit menyusuri jalan setapak tibalah di curug keenam yang berbentuk menyerupai huruf S.  Adapun letak curug ketujuh berada di bawah curug keenam.  Di curug ketujuh ini terdapat kolam kecil berukuran 3 m berbentuk setengah lingkaran dengan airnya berwarna kehijauan. 
Tak jauh dari curug keenam dan ketujuh ini terdapat lokasi wisata berupa Batu Kereta Api.   Disebut demikian karena memang bentuk batunya yang besar-besar seperti gerbong kereta dan berjejer kebelakang sebanyak 12 buah.  Sayangnya untuk mencapai lokasi ini cukup sulit  karena kondisi jalannya yang masih berupa tanah merah serta harus dipandu penduduk setempat karena memang terpencil letaknya. 

Saturday, May 31, 2014

Wisata Gunung Tangkuban Parahu

Setelah beraktifitas pasti merasakan titik jenuh, oleh karena itu dengan pergi ke tempat wisata dapat me-refresh fikiran yang selama ini hanya memikirkan pekerjaan. Maka dari itu, pada postingan kali ini ada tempat wisata yang bisa membuat otak kita fresh kembali. Untuk tau lebih lanjut, silahkan baca postingan di bawah ini tentang Gunung Tangkuban Parahu.


Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Jawa Barat. Disebut Tangkuban Perahu karena bentuknya mirip dengan perahu terbalik. Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 2.084 mdpl. Terdapat berbagai hutan di sana, yaitu hutan dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane, dan hutan ericaceous. Tangkuban Perahu pernah meletus pada tahun 1910 dan membentuk banyak kawah yang sering mengeluarkan asap belerang ke dataran rendah yang berada di bawahnya.

Kawasan Wisata Gunung Tangkuban Perahu pada puncaknya berbentuk memanjang mirip dengan perahu yang terbalik dan jarang dimiliki gunung berapi pada umumnya. Di lereng gunung terdapat hamparan kebun teh yang luas sehingga menambah daya tarik gunung ini. Dari puncak gunung, Anda dapat menikmati indahnya pemandangan alam dan kesejukan udara sambil melihat suasana kota Bandung.

Ada beberapa kawah yang dapat Anda kunjungi di sekitar Tangkuban Perahu, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan Pangguyangan Badak. Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas merupakan kawah yang paling sering dikunjungi. Kawah Ratu berbentuk seperti mangkuk raksasa. Jika cuaca cerah, Anda dapat melihat dinding dan dasar cekungan kawah ini dengan jelas. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar yang letaknya bersebelahan dengan Kawah Upas.

Kawah Upas bentuknya cukup dangkal dan datar pada bagian bawahnya sehingga ditumbuhi pepohonan liar di salah satu sisi dasar kawah. Kawah Domas bentuknya berupa cekungan yang mengeluarkan sumber air panas. Panas sumber air panas yang mengandung belerang tersebut, dapat Anda pergunakan untuk membasuh badan.

Untuk menuju kawah-kawah tersebut, Anda dapat berjalan kaki melewati jalan setapak dengan jarak tempuh antar kawah yang tidak begitu jauh. Anda juga dapat menyewa kuda tunggangan khusus untuk menuju Kawah Ratu.

Objek Wisata Gunung Tangkuban Perahu terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Jaraknya 30 km dari kota Bandung. Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika Anda bertolak dengan kendaraan pribadi dari arah Subang maupun Lembang, untuk sampai ke lokasi melalui pintu masuk kedua, maka perjalanan mengarah ke utara dari bumi perkemahan dengan jarak tempuh sekitar 3 km.

Di sekitar area bibir Kawah Ratu dan Kawah Upas, banyak terdapat warung dan kios yang menjajakan aneka macam makanan, minuman, dan masakan khas lembang, yaitu ketan bakar. Di area ini, banyak pedagang kaki lima yang menjual aneka macam permainan anak-anak, boneka, topi, tas, kerajinan dari batu, pernak-pernik (gelang,cincin, senjata tajam khas daerah, selendang), alat musik angklung, batu dan serbuk belerang (obat alternatif penyakit kulit), tanaman bonsai, dan buah stroberi. Fasilitas yang tersedia adalah persewaan kuda, mushala, halaman, parkir, dan pusat informasi. Penginapan dengan berbagai tipe pun tak susah ditemukan di sepanjang perjalanan.

Demikianlah artikel Objek Wisata Alam Indonesia tentang keindahan panorama alam Objek Wisata Gunung Tangkuban Perahu Bandung Jawa Barat pada kesempatan kali ini. Baca juga artikel Objek Wisata Gunung sebelumnya tentang keindahan Objek Wisata Gunung Rinjani yang berada di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. 
Semoga dengan posting ini dapat memberikan solusi untuk anda memilih tempat wisata yang akan di kunjungi.Terimakasih.

Objek wisata Pangandaran-Info Wisata

Liburan gini bingung mau pergi kemana? gak usah pusing mikirin tempat wisata mana yang mau di kunjungi. Apalagi buat kita orang-orang yang tinggal di sekitar Ciamis, Tasik, Banjar. Pangandaran adalah solusi buat kita-kita yang mau liburan tapi gak mau ngeluarin dana banyak. salah satu tempat wisata idaman yang ada di Jawa Barat ini sangat terkenal dengan keindahan pantainya, bukan cuma pantai di Pangandaran juga terdapat Cagar Alam yang tempatnya tak jauh dari pantai pananjung. kita hanya perlu berjalan kaki beberapa menit saja. biar lebih jelas, baca saja infonya di bawah ini.
1. PANTAI PANGANDARAN
 


















Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:
• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.

Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.

Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.

Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.

TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 7.000,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 28.000,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 35.000,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.700,-
f.  BUS Kecil Rp. 80.000,-
g. BUS Sedang Rp. 104.000,-
h. BUS Besar Rp.169.000,-


2. CAGAR ALAM PANANJUNG
 
BELUM lengkap rasanya jika mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran bila tidak menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Objek wisata ini merupakan satu-satunya objek wisata hutan yang ada di Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Keadaan topografi sebagian besar landai dan di beberapa tempat terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal.

TWA Pangandaran memiliki kekayaan sumber daya hayati berupa flora dan fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur 50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain laban, kisegel, merong , dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti pohpohan kondang, dan benda . Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti butun, ketapang.

Dengan berbagai ragam flora, kawasan TWA Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong , banteng, rusa, dan landak. Sedangkan jenis burung antara lain burung cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw , dan jogjog. Jenis reptilia adalah biawak , tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.

Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika TWA Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Selain itu, TWA ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu. Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang.

Daya tarik lainnya yang berada di TWA, baik yang berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Lalu, padang pengembalaan Cikamal, yang merupakan areal padang rumput dan semak seluas 20 ha sebagai habitat banteng dan rusa. Air terjun yang berada di kawasan cagar alam bagian selatan, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak.

Sejarah kawasan

Pada tahun 1922, seorang Belanda bernama Eyken membeli tanah pertanian di pananjung Pangandaran, kemudian memindahkan penduduk yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi taman wisata alam. Selanjutnya daerah tersebut dikelola sebagai daerah perburuan pada tahun 1931.

Pada tahun 1934, daerah tersebut diresmikan menjadi sebuah wildreservaat dengan keputusan Statblad 1934 nomor 663. Tetapi dengan ditemukannya jenis-jenis tumbuhan penting, termasuk Raflesia patma pada tahun 1961, membuat statusnya diubah menjadi cagar alam, dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.34KMP/tahun 1961. Akhirnya pada 1978, karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam, sebagian wilayah cagar alam yang berbatasan dengan areal permukiman statusnya diubah menjadi taman wisata alam.

Tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitar cagar alam laut (470 ha), sehingga luas kawasan perairan di sekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1.500 ha. Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.104/kpts-II/1993, pengusahaan TWA Pangandaran diserahkan kepada Perum Perhutani dan diserahkan fisik pengelolaannya pada 1 November 1999.

TWA Pangandaran mempunyai banyak legenda, seperti legenda Gua Parat. Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).

Gua Panggung

Menurut cerita, yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, beliau disebut Embah Jaga Lautan.

Gua Lanang

Gua ini dulunya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh. Sedangkan keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh adalah laki-laki (lanang) yang sedang berkelana.

Batu Kalde atau Sapi Gumarang

Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal.

Cirengganis

Cerita ini berawal dari adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi untuk melihat-lihat pemandiannya.

Kebetulan waktu itu Dewi Rangganis dan para inangnya sedang mandi. Karena terdorong oleh perasaan hatinya, Raja Mantri mengambil pakaian Dewi Rangganis. Karena kesal, Dewi Rangganis kemudian berkata, barang siapa menemukan bajunya, bila perempuan akan dijadikan saudara dan bila laki-laki akan dijadikan suami.

Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Pangandaran semula merupakan tempat perladangan penduduk. Tahun 1922, ketika Y. Eycken menjabat Residen Priangan, diusulkan menjadi Taman Buru. Pada waktu itu dilepaskan seekor Banteng, 3 ekor Sapi Betina dan beberapa ekor rusa. Karena memiliki keanekaragam satwa yang unik dan khas serta perlu dijaga habitat dan kelangsungan hidupnya maka pada tahun 1934, status kawasan tersebut diubah menjadi Suaka Margasatwa dengan luas 530 ha.

Tahun 1961, setelah ditemukan bunga Raflesia Fatma yang langka, statusnya diubah lagi menjadi Cagar Alam. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat rekreasi, maka pada tahun 1978, sebagian kawasan tersebut (37,70 ha) dijadikan Taman Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan kawasan perairan di sekitarnya sebagai Cagar Alam Laut (470 ha), sehingga luas seluruhnya menjadi 1.000 ha.

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/1993 pengusahaan wisata TWA Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan konservasi Pangandaran dan sekitarnya adalah: lintas alam, bersepeda, berenang, bersampan, scuba diving, snorking dan melihat peninggalan sejarah.

Cagar alam seluar ± 530 hektar, yang diantaranya termasuk wisata seluas 37,70 hektar berada dalam pengelolaan SBKSDA Jawa Barat II. Memiliki berbagai flora dan fauna langka seperti Bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa dan berbagai jenis Kera. Selain itu, terdapat pula gua-gua alam dan gua buatan seperti: Gua Panggung, Gua Parat, Gua Sumur Mudal, Gua Lanang, gua Jepang serta sumber air Rengganis dan Pantai Pasir Putih dengan Taman Lautnya. Untuk Taman Wisata Alam (TWA) dikelola Perum Perhutani Ciamis


3. PANTAI BATU KARAS
Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran.

Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru menanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar. Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia. Pandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar. Jika liburan Anda bersama keluarga, akomodasi telah tersedia untuk Anda, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.

TIKET MASUK OBJEK WISATA BATU KARAS
    a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 1.500,-
    b. Sepeda Motor Rp. 3.900,-
    c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 9.200,-
    d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 17.200,-
    e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 22.200,-
    f. BUS Kecil Rp. 32.700,-
    g. BUS Sedang Rp. 49.500,-
    h. BUS Besar Rp. 80.500,-


4.  PANTAI KEUSIK LUHUR
Merupakan perpaduan antara alam pegunungan dengan panorama pantai. Dari sebuah bukit kita bisa menyaksikan bergeloranya samudra Indonesia dengan gelombang laut selatan menghempas karang, sehingga buih-buih putih birunya laut lepas.

Gelombang laut mengangkat pasir ke atas batu karang yang terjal sehingga orang menamakannya Keusikluhur (keusik = pasir, luhur = tinggi). Objek wisata ini terletak di Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak dengan jarak ± 45 km dari Pangandaran ke arah selatan.


5. CURUG BOJONG
Dahulu Curug Bojong bernama CURUG SAWANGAN, menurut cerita kenapa dinamai curug sawangan dikarenakan suatu saat nanti Curug Sawangan akan menjadi tempat tujuan semua suku bangsa dari Ras atau Suku baik dalam negeri maupun Manca negara.

Alasannya adalah dikarenakan penghuni yang ada di Curug Bojong adalah seorang warga negara Asing yang sudah muslim dengan gelar Kiyai yaitu "Kiyai Mangun Jantra". Seiring dengan waktu nama Curug Sawanganakhirnya berganti nama menjadi Curug Bojong, dikarenakan aliran sungai Curug Bojong berasal dari kampung Bojong dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama "CURUG BOJONG"

Wana wisata ini dibuka bukan karena Inisiatif Pemerintah Melainkan atas Gagasan Masyarakat yang bernaung dalam Wadah LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Desa Sukahurip Kecamatan Pangandaran. LMDH adalah merupakan Lembaga Sosial control Masyarakat, Pemerintah Desa dan juga sebagai Mitra Kerja Perum Perhutani. Pembukaan dan Penataan Lokasi dimulai Pada Tanggal 01 September 2013, dan sudah Mendapat ijin Resmi dari Administratur(ADM) KPH Ciamis. Pembukaan dan Penataaan lokasi dilakukan dengan cara Swadaya/gotong royong dan inilah yang merupakan khas dari Budaya masyarakat desa Sukahurip.

Luas wana wisata Curug Bojong ± 14 Ha yaitu Petak : 53.a  3 ha,55.a 6 ha dan petak 52 luas 5 ha merupakan kawasan hutan negara yang dikelola oleh PERUM PERHUTANI RPH Pangandaran BKPH Pangandaran KPH Ciamis, sedangkan menurut administrasi pemerintahan termasuk HPD (Hutan Pangkuan Desa) Desa SUKAHURIP Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian antara 100 – 150 m dpl, konfigurasi lapangan umumnya datar dan bebatuan hitam. Kawasan ini mempunyai suhu udara antara 25 – 28 derajat C.

    Beberapa jalur perjalanan dapat ditempuh untuk menuju wana wisata Curug Bojong sbb :

  •     Garut – Tasikmalaya – Ciamis - Banjar – Pangandaran – Curug Bojong : + 190 KM
  •     Bandung – Tasikmalaya – Ciamis - Banjar – Pangandaran – Curug Bojong: + 230 KM
  •     Cirebon – Kuningan – Ciamis – Banjar - Pangandaran – Curug Bojong : + 190 KM
  •     Cilacap/Purwokerto – Kalipucang – Pangandaran – Curug Bojong : + 100 KM
  •     Pangandaran –Babakan-Sukahurip- Curug Bojong : + 6 KM

6. PANTAI MADASARI
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik dengan pulau-pulau kecilnya berpadu dengan hijaunya datan masawah, dan dihiasi pula oleh batu-batu karang yang unik , dengan pantainya yang landai.

Disekeliling objek ditumbuhi pepohonan hijau dengan hamparan dataran, serta didalamnya terdapat jalan setapak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki menuju objek wisata pantai Batukaras. Terletak di desa Masawah Kecamatan Cimerak +20 km Dari Green Canyon ke arah selatan, dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan atau sekitar 40 km dari Pantai Pangandaran.


7. PANTAI KARANG TIRTA
Objek wisata ini terletak di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih ke arah Batu Hiu belok kiri. Di objek wisata ini pengunjung selain dapat menikmati keindahan alam juga melakukan rekreasi berupa bersampan, memancing dan berkemah. Fasilitas yang bersedia berupa kedai makanan dan minuman dan pondok wisata.

Tahun ini (2008), rencananya di Pantai Karang Tirta akan dibangun Pintu Gerbang Wisata (Gazebo-4 buah) oleh Pemkab Ciamis melalui Disbudpar.
Pantai Karang Tirta juga memilik sedikit hutan yang disebut Leuweung Nusa, di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman yang sudah lama tumbuh dan ada di sana sejak dahulu.

Pantai Karang Tirta cocok untuk dikembangkan menjadi tempat kegiatan out bond, hal tersebut didukung oleh wisata alam yang ada disekitarnya, seperti : kolam, sungai, muara, delta, sawah, hutan, dan lainya.

Di Pantai Karang Tirta Anda dapat melakukan kegiatan seperti bermain perahu, berenang, kemping, memancing, menjala ikan, mencari taritip (semacam seafood), juga dapat mencoba membuat gula dari kelapa (wisata agro), belajar membuat opak made in Cipari, belajar nari ronggeng, melihat pembuatan wayang golek (wisata Budaya), serta ada makanan khas di daerah ini yaitu Pindang Gunung - sejenis sup lauk (Wisata Kuliner).  


8. PANTAI KARAPYAK
ADA sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Ciamis selain Pantai Pangandaran dan Pantai Batu Hiu. Keindahan alam dan pantai yang satu ini melebihi keindahan pantai di Pangandaran maupun Batu Hiu. Pantai yang dimaksud adalah Pantai Karapyak, terletak di Desa Bagolo, Kec. Kalipucang, Kab. Ciamis. Sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran atau 78 km dari Alun-alun Kota Ciamis.

Untuk menuju lokasi ini tidak begitu sulit, karena akses masuk ke sana sudah bagus, bahkan ada penunjuk jalan yang bisa mengarahkan wisatawan ke Pantai Karapyak. Yang patut disayangkan, belum adanya angkutan umum yang bisa membawa pengunjung ke Pantai Karapyak, sekalipun ojek. Hanya pengunjung yang mempunyai kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan yang bisa mencapai Pantai Karapyak.

Keindahan Pantai Karapyak memang belum bisa mengalahkan Pantai Pangandaran. Namun bukan berarti tidak layak dikunjungi dan dijadikan objek wisata. Pantai ini mempunyai kelebihan hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang kurang lebih 5 km dipadu dengan tonjolan batu karang. Keindahan semakin kentara, ketika ombak laut mulai surut, ikan hias berenang ke sana kemari di sela-sela batu karang. Kepiting kecil dan kumang (kepiting berumah) keluar masuk lubang pasir sambil membawa makanan. Tak hanya itu, cangkang kerang dan hewan moluska lainnya serta karang putih berserakan di sepanjang pantai, menggoda kita untuk mengambil dan mengumpulkannya untuk dijadikan suvenir laut.

 Karapyak
 Lihat Galeri Pantai Karapyak

Batu karang yang menghampar dan menjorok hampir ke tengah lautan, memang menjadi surga bagi ikan laut. Ada puluhan ribu bahkan puluhan juta ikan hias yang hidup di sana, jelas membuat Pantai Karapyak lebih hidup dan menantang. Selain hamparan pasir putih dan batu karang, pantai ini pun mempunyai tebing-tebing curam nan indah, yang siap mengundang para petualang untuk menjelajahi tiap jengkal tebing karangnya. Di bawah tebing curam, deburan ombak siap mengolah adrenalin hingga ubun-ubun. Buih-buih ombak di bawah tebing curam seolah menanti cucuran keringat petualangan Anda.

Selain menawarkan sejuta keindahan dan petualangan, Pantai Karapyak terbilang masih alami dan perawan. Ini ditandai masih bersihnya pantai dari serbuan sampah plastik maupun sejenisnya. Kondisi alamnya pun masih alami dan terawat. Hanya sayang, pantai ini kurang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini terlihat dari masih jarangnya warung-warung maupun penginapan yang dikembangkan warga setempat.

Hal ini lebih diakibatkan gelombang ombaknya yang tinggi dan menyeramkan, juga pantainya yang curam karena terhubung langsung dengan batu-batu karang. Juga kurangnya akses masuk ke lokasi tersebut. Padahal di Karapyak sudah didirikan menara pengawas pantai serta sarana lainnya yang siap memanjakan para wisatawan. Terlebih pantai ini lokasinya sangat dekat Pulau Nusakambangan. Cukup dengan menyewa perahu, Anda bisa menginjakkan kaki di pulau yang mengundang sejuta misteri ini. Tak hanya itu, Anda pun bisa berjalan-jalan menyusuri muara Sungai Citanduy atau lebih dikenal dengan sebutan Sagara Anakan. Jauh di tengah laut, berdiri tegak dua batu karang yang membentuk pintu masuk ke Sagara Anakan. Menurut nelayan setempat, Maryono, batu karang tersebut dijadikan benteng pertahanan Dermaga Sagara Anakan dari serbuan ombak yang ganas.


9. PANTAI KARANG NINI
Objek wisata ini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang ± 83 km dari kota Ciamis ke arah Selatan. Sepanjang jalan dari pintu gerbang ke lokasi, akan Anda nikmati kesejukan hutan jati dengan irama alam liarnya. Bukan itu saja, pada beberapa bagian jalan ini akan dihidangkan panorama pantai di kejauhan dengan latar belakang Sagara Anakan. Sungguh sebuah pemandangan yang tak terlupakan apabila Anda datang pada saat cuaca cerah. Sebelum mencapai pantai Anda pun akan menjumpai Pondok Wisata yang dikelola oleh Perhutani Kabupaten Ciamis.

Anda beberapa tipe yang dapat Anda pilih. Dengan tarif/malam yang bersaing Anda dapat bersantai bersama keluaga menikmati suasana alam yang tenang dengan panorama pantai yang menakjubkan.

Di pantai ini terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda) yang sedang menunggu si kakek, sehingga tempat ini dinamakan Pantai Karangnini.

Wana Wisata Karangnini adalah obyek wisata alam yang merupakan perpaduan hutan dan pantai. Hamparan hutan Jati dan rimba yang lebat bertaut dengan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi yang membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan.

Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Nusa Kambangan dan teluk Pananjung di selatan, serta kelokan jalan kereta api peninggalan Belanda yang menghilang di ujung terowongan.

Kenangan tempo doeloe menerawang dalam lamunan sepur yang sarat muatan, terengah merengkuh tanjakan dan hilang di kelok jalan, menyisakan bunyi raungan keletihan.

Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui fasilitas:

  • Lima pondok wisata berarsitektur tradisional Sunda dengan kapasitas rata-rata tiga kamar
  • Saung pertemuan Bale Rancage
  • Menara pandang dilengkapi teropong
  • Beberapa shelter untuk rileks memandang laut lepas
  • Joging track
  • Hidangan makan malam ikan bakar
  • Tempat Parkir yang luas dan aman
  • Tempat bermain anak-anak
  • Camping ground kapasitas 300 orang

Joging melalui jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Jati (Tectona Grandis), Mahoni (Sweitenia Mahagoni), Angsana (Pterocarpus Indicus Willd), Ketapang (Terminalia Catappa), Keben (Baringtonia Asiatica), Johar (Casia Siamea) dan jenis-jenis lainnya

Sedangkan fauna seperti Musang (Paradoxorus Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus), Kera (Presbytis Cristata).

Wana Wisata Karangnini yang dikelola Perum Perhutani, berada pada jalur wisata Ciamis-Pangandaran. Jarak dari Bandung sekitar 200 km atau 80 km dari kota manis Ciamis, 10 km sebelum Pantai Pangandaran. Karangnini dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi, masuk sekitar 2 km, tersembunyi dari kebisingan dan menghadap laut lepas Samudra Indonesia.

Ketinggian dari muka laut sekitar 100 meter. dengan suhu 24 - 30 Derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%.

Selain keindahan alam dapat dinikmati pula obyek-obyek kunjungan lainnya:
  • Makam Cikabuyutan dan mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit
  • Beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing m miliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.
  • Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati
  • Aquarium alam di muara Cipangbokongan, dimana saat air laut surut, kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang.
  • Meneropong pulau Nusa Kambangan di sebelah timur dan cagar alam Pananjung di sebelah selatan, dari menara pandang.
 10. PANTAI BATU HIU
Sebuah pantai dengan tebing cukup terjal yang memiliki pemandangan lepas kearah samudra hindia. Batu hiu berjarak sekitar 14 km dari pangandaran sebagai objek wisata pilihan ketika anda datang ke Pangandaran. Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi, kurang lebih 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan. Memiliki panorama alam yang sangat indah. Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, kita menyaksikan birunya Samudra Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.

Pantai Batu Hiu ini terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi. Pantai ini dinamakan Batu Hiu karena ada batu yang terlihat di laut ini dan menyerupai sirip ikan hiu. Untuk menikmati indahnya pantai, kita bisa naik ke atas bukit kecil di pantai ini. Dari atas bukit itulah kita bisa melihat batu yang menyerupai sirip ikan hiu, merasakan sejuknya angin laut dan juga menikmati indahnya Samudra Indonesia.

Di bukit kecil yang ditanami pandan wong itulah tempat yang paling pas untuk menikmati pantai Batu Hiu. Yang unik, untuk naik ke atas bukit, kita melewati “gerbang” bikit berupa terowongan kecil yang berbentuk ikan hiu. Jadi, seolah-olah kita masuk ke dalam mulut ikan hiu. Kita juga bisa bermain air laut di sebelah bukit. Namun hati-hati dengan ubur-ubur yang banyak berserakan di pasir pantai ya.

Sekitar 200 meter dari pinggir pantai terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu, karena itulah tempat ini dinamakan Batu Hiu. Hembusan angin pantai menemani kita saat melepaskan pandangan ke arah samudra atau hamparan pantai sebelah timur yang terbentang hingga Pangandaran. Anda dapat menikmati suasa alam pantai dengan berjalan-jalan di bukit yang teduh atau duduk santai bersama keluarga. Sungguhpun Anda tidak dapat berenang karena ombaknya yang cukup besar, Anda masih bisa berjalan-jalan di pantai menikmati simbahan busa butih yang datang bersama debur ombak Batuhiu. Jangan lupa untuk membawa cinderamata sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah yang bisa Anda dapatkan di Batuhiu.

TIKET MASUK OBJEK WISATA BATU HIU
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 2.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 5.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.200,-
f. BUS Kecil Rp. 52.700,-
g. BUS Sedang Rp. 79.500,-
h. BUS Besar Rp.130.500,-

Selamat mencoba dan selamat berwisata. Terimakasih.